Sunday, October 9, 2016

Perkembangan Aanlyn Handel Di Indonesië

afslag Coupons Jurnal kemiskinan di Indonesië Opvoedkunde multikultural di Indonesië pdf kemiskinan di Indonesië pdf Sistem Opvoedkunde di Indonesië perkembangan Opvoedkunde di Indonesië pdf Fakta & data yahudi di indonesia. pdf Perkembangan Opvoedkunde di Indonesië pelaksanaan demokrasi di Indonesië pdf pemberantasan korupsi di Indonesië pdf Indonesië. makalah demokrasi di Indonesië Opvoedkunde karakter di indonesia. pdf sistem demokrasi di Indonesië pdf Pemberantasan korupsi di Indonesië sistem demokrasi di Indonesië pdf perkembangan Opvoedkunde di Indonesië pdf Perkembangan Teknologi inligting oor di Indonesië Gepos op Desember 31, 2010 Geskryf deur Dani Taufani. Judul: Perkembangan Teknologi inligting oor di Indonesië Mata Kuliah: Pengenalan Komputer Author: Wawan Wardiana LIPI Pada makalah ini membahas mengenai sekilas Sejarah perkembangan Teknologi inligting oor di Indonesië, evolusi Ekonomie globale, peran Teknologi inligting oor punte berbagai Gespecialiseerd seperti edukasi, pemerintahan, finansieel Dan perbankan Dan Vriende laaste program pengembangan sistem inligting oor di Indonesië. Dani Taufani n basiese seorang mahasiswa, blogger, kodeerder as vryskut web-ontwikkelaar. Dia juga aktif sebagai leier di Microsoft Student Vennote teller aan plaaslike Jawa Barat. Geniet hierdie post? Deel asseblief en versprei die liefde. Die ekonomie verhandeling hieronder is ons deur 'n student ten einde voorgelê om jou te help met jou studies. CADANGAN DEVISA, FINANSIËLE verdieping DAN STABILISASI Waardering: TUKAR RIIL Rupiah AKIBAT GEJOLAK Waardering: TUKAR PERDAGANGAN Hierdie vraestelle analiseer die invloed van die internasionale reserwes en die finansiële verdieping op die reële wisselkoers stabilisering te danke aan die ruilvoet skok. Die analise dek 6 lande met kwartaallikse data (Indonesië, Verenigde State van Amerika, Japan, Hong Kong, Singapoer en Suid-Korea tydens die tydperk van 2000,1-2006,4). Hierdie navorsing maak gebruik van die internasionale reserwes versagting en die finansiële verdieping versagting model. Hierdie resultaat toon dat die reserwes versagting terme veranderlike speel n belangrike rol as die reële wisselkoers stabilisering met betrekking tot die ruilvoet skok in 'n gemeenskaplike monster, maar nie in spesifieke land. Die versagting effek wat verband hou met die internasionale reserwes (buffervoorraad effek) is slegs van toepassing in Suid-Korea. Terwyl vir die Verenigde State en Indonesië versagting effek wat verband hou met die internasionale reserwes teenoorgestelde manier. Selfs vir Hong Kong, Japan en Singapoer, het die versagting effek nie 'n beduidende oorreed reële wisselkoers stabiliteit. Verder kan die finansiële verdieping versagting terme veranderlike nie beskou word as die ware wisselkoers stabilisering in 'n gemeenskaplike monster, maar nie spesifieke land. Die versagting effek wat verband hou met finansiële verdieping (skokbreker effek) is slegs van toepassing in die Verenigde State en Indonesiese ekonomiese, terwyl dit vir Suid-Korea die versagting effek wat verband hou met die finansiële verdieping werk in teenoorgestelde manier. Selfs vir Hong Kong, Japan en Singapoer, het die versagting effek van finansiële verdieping nie 'n beduidende oorreed reële wisselkoers stabiliteit. In Indonesië ekonomiese, die finansiële verdieping is meer effektief as die internasionale reserwe om die reële wisselkoers stabiliteit te skep. Die skokbreker effek in Indonesië is meer effektief as die buffervoorraad uitvoering te gee aan die reële wisselkoers te stabiliseer as gevolg van die ruilvoet skok. JEL Klassifikasie: E44, F31, F32 Internasionale reserwes, buffervoorraad, finansiële verdieping, skokbreker, ruilvoet skok, reële wisselkoers. I. PENDAHULUAN Perkembangan Ekonomie Indonesië dewasa ini menunjukkan semakin terintegrasi dengan perekonomian Dunia. Hal ini merupakan konsekuensi dari dianutnya sistem perekonomian oop Yang punte aktivitasnya selalu berhubungan Dan Niet lepas dari fenomenen voorlichting n Internasionale. Adanya keterbukaan perekonomian ini memiliki dampak pada perkembangan neraca accept hier veilige betalings suatu Negara Yang meliputi Arus perdagangan Dan Lalu Lintas modale terhadap Luar Negeri suatu Negara. Salah Satu bentuk aliran modale Yang masuk ke punte Negeri yaitu dapat berupa devisa Yang berasal dari perdagangan n Internasionale Yang dilakukan oleh Negara tersebut. Meningkatnya ekspor suatu Negara Akan membawa keuntungan yaitu kenaikan pendapatan, kenaikan devisa, dra modale Dan makin banyaknya kesempatan Kerja. Demikian pula meningkatnya belangrikheid suatu Negara Akan memberikan lebih banyak Alternatieve Barang-Barang yang dapat dikonsumsi Dan terpenuhinya kebutuhan bahan-bahan Baku penolong Serta Barang modale teller aan kebutuhan Industri di Negara-Negara tersebut Dan oordrag Teknologi. Perdagangan n Internasionale Akan terjadi pada suatu perbandingan harga tertentu yaitu Antara harga ekspor Dan harga belangrikheid Yang Sering disebut Waardering: tukar perdagangan (ruilvoet, Tot). Waardering: tukar perdagangan Besar sekali pengaruhnya terhadap kesejahteraan suatu bangsa Dan juga sebagai pengukur posisi perdagangan Luar Negeri suatu bangsa. TOT Yang disimbolkan dengan N dihitung sebagai perbandingan Antara Indeks harga ekspor (Px) dengan Indeks harga belangrikheid (PM) term of N = Px / PM (Nopirin 1992: 71). Kenaikan N menunjukkan perbaikan di punte Bepalings van Handel. Perbaikan ruilvoet ini dapat timbul sebagai akibat Waardering: perubahan harga ekspor Yang lebih Besar realatif terhadap harga belangrikheid. Perbaikan ruilvoet Akan meningkatkan pendapatan Negara tersebut dari perdagangan demikian sebaliknya. Selain mempengaruhi pendapatan Negara, pergerakan TOT juga mempengaruhi Waardering: tukar riil, (Mankiw, 2000: 195). Upaya teller aan mengatasi pengaruh memburuknya ruilvoet terhadap Waardering: tukar ini dapat menggunakan cadangan devisa (internasionale reserwes) yang dimiliki Negara Yang bersangkutan. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Aizenman en Crichton (2006), menyebutkan bahwa Negara-Negara Yang mengekspor Barang & skaam; Barang sumberdaya Alam memiliki volatilitas ruilvoet yang 3 kali lebih volatil dibandingkan Negara-Negara Yang mengekspor Barang Manufaktur. Selain besaran pergerakan TOT, volatilitas ini juga mempengaruhi Waardering: tukar riil suatu Negara Pada dasarnya internasionale reserwes berfungsi sebagai buffervoorraad teller aan berjaga-Jaga Guna menghadapi ketidakpastian keadaan yang akan Datang. Sehingga, apabila terjadi depresiasi Waardering: tukar riil akibat memburuknya ruilvoet Maka disitulah internasionale reserwes berfungsi sebagai penstabil. Perbaikan ruilvoet Akan meningkatkan aliran modale masuk sehingga Akan Terug mendorong apresiasi Waardering: tukar riil. Seperti halnya penelitian Yang dilakukan oleh Rajan Dan Siregar (2004), diperoleh bahwa reserwes merupakan Trefwoorden Utama dari suatu Negara teller aan dapat menghindari krisis Ekonomie as finansieel. Terutama bagi Negara-Negara dengan perekonomian Yang oop dimana aliran modale n Internasionale n basiese volatil term of rentan terhadap terjadinya skok Yang merambat dari Negara gelê (besmetting effek). Bahwa dengan melihat Jare krisis Yang terjadi pada ervaring 1997, Negara Yang memiliki reserwes jang Besar dapat menghindari besmetting effek van vraag krisis dengan lebih Baik dibandingkan dengan Negara Yang memiliki reserwes jang kecil. Upaya teller aan mengatasi gejolak Waardering: tukar akibat ruilvoet skok selain dengan internasionale reserwes juga dapat diatasi dengan mengukur finansiële verdieping (kedalaman Telekommunikasie finansieel) suatu Negara. Finansiële verdieping diukur terme op rasio M2 dibagi BBP (Bruto Binnelandse Produk). Use rasio ini dikarenakan merupakan rasio paling algemeen yang digunakan teller aan mengukur perkembangan Telekommunikasie finansieel suatu Negara. Hasil rasio ini akan menunjukkan rasio Use M2 teller aan menghasilkan setiap BBP. Semakin kecil punte rasio tersebut menunjukkan semakin dangkal Telekommunikasie finansieel suatu Negara Dan semakin Besar rasio tersebut menunjukkan Telekommunikasie finansieel Negara tersebut semakin punte. Suatu Negara dengan rasio finansiële verdieping Yang Besar cederung mengurangi peran internasionale reserwes sebagai penstabil Waardering: tukar riil. Hal ini dikarenakan Negara dengan rasio finansiële verdieping Yang Besar dapat dikatakan Resef memiliki Pertumbuhan Ekonomie Yang Uitnodiging Baik sehingga Negara tersebut dapat mengatasi gejolak Waardering: tukar akibat ruilvoet skok dengan penyesuaian otomatis terme op mekanisme pasar, Aizenman Dan Crichton (2006). Karakteristik Indonesië sebagai 8710; n klein oop economy8710; Yang menganut sistem devisa bebas Dan sistem Waardering: tukar mengambang (vryswewende) menyebabkan pergerakan Waardering: tukar di pasar rentan oleh pengaruh faktor Ekonomie as nie-Ekonomie. Teller aan mengurangi gejolak Waardering: tukar Yang berlebihan Maka pelaksanaan intervensi menjadi sangat penting terutama teller aan menjaga stabilitas Waardering: tukar pada SAAT tertentu Yang benar-benar dibutuhkan agar dapat memberikan kepastian bagi Dunia Usaha. Salah Satu bentuk intervensi itu n basiese dengan menggunakan internasionale reserwes as ini sejalan dengan argumentasi Aizenman, DKK (2004) bahwa suatu Negara Yang menerapkan sistem Waardering: tukar mengambang bebas Akan cenderung mengurangi permintaan internasionale reserwes-Nya. So Indonesië, Bank Indonesië sejauh ini berupaya teller aan mengoptimalkan berbagai fasilitas term of insentif agar semakin banyak eksportir Yang bersedia menyerahkan devisa hasil ekspornya ke Bank Indonesië (Goeltom Dan Zulverdi, 1998). Bahkan punte MVSA krisis pasar modale globale 2008 ini, Bank Indonesië mewajibkan Pengguna valas teller aan melaporkan peruntukannya Jika melebihi VSA $ 10,000 per Bulan. Permasalahan mendasar Yang diangkat punte penelitian ini diantaranya: 1) Bagaimanakah pengaruh internasionale reserwes punte perannya sebagai penstabil Waardering: tukar riil akibat ruilvoet skok. 2) Bagaimanakah pengaruh finansiële verdieping punte perannya sebagai penstabil Waardering: tukar riil akibat ruilvoet skok. Kedua permasalahan tersebut Akan dibahas bagaimanakah pengaruhnya di keseluruhan obyek penelitian Dan juga secara spesifik setiap Negara teller aan memperoleh perbandingan Antar Negara, khususnya Antara Indonesië dengan Negara-Negara Mitra handelsmerke Utama (Verenigde State, Japannees, Singapore, Korea Selatan Dan Hongkong). II.1. internasionale reserwes & Asymp; Die behoefte aan 'n sentrale bank vir internasionale reserwes is soortgelyk aan 'n individu & raquo; s begeerte om kontantbalanse (geldeenheid en checkable deposito) 8710 te hou; (Carbaugh, 2004: 513). Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kebutuhan internasionale reserwes bagi suatu Negara mempunyai tujuan Dan manfaat seperti halnya manfaat kekayaan bagi suatu indi. Motief kepemilikan internasionale reserwes dapat disamakan dengan motief seseorang teller aan memegang uang yaitu teller aan motief transaksi, motief berjaga-Jaga as motief spekulasi. Motief transaksi Antara gelê teller aan membiayai transaksi belangrikheid Yang dilakukan oleh Regering punte rangka mendukung Proses Pembangunan, motief berjaga-Jaga berkaitan dengan mengelola Waardering: tukar, Serta motief Yang ketiga n basiese teller aan lebih Voldoet aan kebutuhan diversifikasi kekayaan (memperoleh terugkeer van vraag kegiatan Investeringen dengan internasionale reserwes (Gandhi 2006: 1). Jhingan (2001) menyatakan bahwa & asymp; betalingsbalans s; Internasionale likiditeit (algemeen gebruik as 'n sinoniem vir die internasionale reserwes) word gedefinieer as die totale voorraad van intern aanvaarbare bates gehou deur die sentrale bank 'n tekort in 'n land & raquo vestig. Internasionale reserwes merupakan bate van vraag bank Sentral Yang dipergunakan teller aan mengatasi ketidakseimbangan neraca accept hier veilige betalings. Definisi tersebut senada dengan KONSEP internasionale reserwes en buitelandse valuta-Lliquidity (IRFCL) yang dikeluarkan oleh IMF bahwa internasionale reserwes didefinisikan sebagai seluruh aktiva Luar Negeri Yang dikuasai oleh otoritas moneter Dan dapat digunakan setiap waktu Guna membiayai ketidakseimbangan neraca accept hier veilige betalings term of punte rangka stabilitas moneter 3. 3 Riglyne vir die internasionale reserwes en buitelandse valuta-likiditeit, IMF, 2001. Sedangkan menurut Salvatore (1996: 513), bahwa internasionale reserwes merupakan bate-bate likuid Dan beleggingen Tinggi Yang dimiliki suatu Negara Yang nilainya diakui term of verdien punte oleh voorlichting n Internasionale Dan dapat dipakai sebagai Alat-Alat accept hier veilige betalings Yang sah bagi Regering term of Negara Yang merupakan pemiliknya punte mengadakan transaksi-transaksi term of accept hier veilige betalings n Internasionale. Selain teller aan tujuan stabilisasi Waardering: tukar, terkait dengan neraca accept hier veilige betalings internasionale reserwes dapat digunakan teller aan membiayai belangrikheid Dan membayar kewajiban Luar Negeri. Besar kecilnya akumulasi internasionale reserwes suatu Negara biasanya ditentukan oleh kegiatan perdagangan (ekspor Dan belangrikheid) Serta Arus modale Negara tersebut. Kecukupan internasionale reserwes ditentukan oleh besarnya kebutuhan belangrikheid Dan sistem Waardering: tukar yang digunakan. Punte sistem Waardering: tukar Yang mengambang bebas, fungsi internasionale reserwes n basiese teller aan menjaga stabilitas Waardering: tukar hanya terbatas pada tindakan teller aan mengurangi fluktuasi Waardering: tukar yang terlalu tajam. Oleh Karena itu, internasionale reserwes jang dibutuhkan Niet perlu sebesar internasionale reserwes jang dibutuhkan apabila Negara tersebut mengadopsi sistem Waardering: tukar tetap. Wujud Utama dari internasionale reserwes n basiese EMAS, hard geldeenhede Yang pada umumnya punte bentuk empat Account Mata uang Utama Yang dianggap paling berpengaruh di Dunia, yaitu: Amerikaanse dollar, Euro, Poundsterling Dan Jen Serta Surat-Surat beleggingen terbitan IMF yang biasa disebut sebagai Spesiale Trekkingsregte regte (BTR). Penjelasan lebih rinci mengenai komponen internasionale reserwes sebagaimana dijelaskan oleh Gandhi (2006: 4). Berkaitan dengan sifat dari rezim Waardering: tukar (sistem Waardering: tukar tetap, mengambang Dan mengambang terkendali) di Negara Yang menganut sistem Waardering: tukar tetap pada umumnya memerlukan internasionale reserwes jang Besar teller aan mempertahankan Waardering: tukar pada vlak Yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan oleh ketakutan Negara itu akan ketidakpastian punte sistem Waardering: tukar mengambang bebas Yang diterapkannya. Sehingga, sebagai upaya teller aan berjaga & Radic; Jaga punte menghadapi fluktuasi Waardering: tukarnya otoritas moneter Negara tersebut membutuhkan internasionale reserwes punte Vrae Yang dianggap memadai Guna stabilisasi Waardering: tukar. Pada sistem Waardering: tukar mengambang, terjadinya pergerakan Waardering: tukar dapat diatasi die gebruiker oleh mekanisme pasar, sehingga Vrae internasionale reserwes jang dibutuhkan Niet sebanyak Yang dibutuhkan oleh suatu Negara dengan sistem Waardering: tukar tetap Yang styf. Menurut Carbaugh (2004: 516), tujuan Utama dari internasionale reserwes n basiese teller aan memfasilitasi Regering punte melakukan intervensi pasar sebagai upaya teller aan menstabilkan Waardering: tukar. Sehingga, suatu Negara dengan aktivitas stabilisasi Yang aktif memerlukan Vrae internasionale reserwes jang Besar pula. Keterbukaan perekonomian suatu Negara tercermin dengan semakin besarnya transaksi perdagangan Dan aliran modale Antar Negara. Semakin oop perekonomian suatu Negara kebutuhan internasionale reserwes-nya cenderung semakin Besar Guna membiayai transaksi perdagangan. Parameter yang biasa dipakai teller aan mengukur kecukupan internasionale reserwes sehubungan dengan transaksi perdagangan Antar Negara n basiese marginale geneigdheid om in te voer. Semakin Besar angka geneigdheid tersebut menunjukkan semakin besarnya kebutuhan internasionale reserwes jang harus dimiliki Dan semakin kecil angka geneigdheid tersebut menunjukkan semakin kecilnya kebutuhan internasionale reserwes jang harus dimiliki (Gandhi, 2006: 11). Dengan tersedianya internasionale reserwes jang mencukupi Maka apabila suatu Negara mengahadapi kondisi ruilvoet Yang Buruk Yang kemudian Akan berpengaruh pada Waardering: tukar riilnya Maka internasionale reserwes dapat berperan sebagai demper. II.2. Waardering: Tukar Perdagangan (Algemene Handel) Terdapat beberapa KONSEP tentang TOT. KONSEP pertama merupakan KONSEP yang paling algemeen digunakan, yaitu netto ruil ruilvoet term of juga dapat disebut kommoditeit ruilvoet. Net ruil ruilvoet n basiese perbandingan Antara Indeks harga ekspor dengan Indeks harga belangrikheid. Kenaikan ekspor menunjukkan perbaikan di punte Waardering: tukar perdagangan, artinya teller aan sejumlah tertentu ekspor dapat diperoleh Vrae belangrikheid Yang lebih banyak dengan terme op voorlichting harga (Nopirin, 1995: 71). Forumulasinya dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut: Dimana, Px n basiese Indeks harga ekspor; Pm n basiese Indeks harga belangrikheid; Dan 100 n basiese Indeks ervaring Basic Configuration. Bila N & gt; 100 term of terjadi kenaikan netto ruil ruilvoet Maka berarti terjadi perkembangan perdagangan Luar Negeri Yang positif Karena dengan Waardering: ekspor tertentu diperoleh Waardering: belangrikheid Yang lebih Besar (Hady, 2001: 77). KONSEP kedua n basiese bruto ruil ruilvoet, merupakan perbandingan Antara Indeks volume belangrikheid dengan Indeks volume ekspor. KONSEP ini menjadi Niet penting Karena Minder memberikan gambaran tentang perubahan harga. Oleh Karena itu, apabila KONSEP ruilvoet tanpa diberi penjelasan APA-APA Maka Yang dimaksud n basiese KONSEP netto ruil ruilvoet. KONSEP ketiga n basiese inkomste ruilvoet yang dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut: Dimana: N n basiese netto ruil ruilvoet; Px n basiese Indeks harga ekspor; Pm n basiese Indeks harga belangrikheid; Dan Qx n basiese Indeks kuantitas ekspor. Berdasarkan KONSEP ini, kenaikan inkomste ruilvoet menunjukkan bahwa suatu Negara dapat memperoleh Vrae belangrikheid Yang lebih Besar dengan Basic Configuration kenaikan Waardering: ekspornya. Bagi Negara-Negara yang sedang berkembang, selain veranderlike harga juga sangat penting teller aan menilai ruilvoet ini dengan mempertimbangkan volume ekspornya Karena kenaikan harga ekspor Yang Tinggi mungkin diimbangi dengan turunnya volume ekspor. Perbaikan TOT dapat timbul sebagai akibat: (1) harga ekspor Naik sedang harga belangrikheid tetap; (2) harga ekspor tetap sedang harga belangrikheid turun; (3) harga ekspor Naik dengan proporsi Yang lebih Besar daripada naiknya harga belangrikheid; (4) harga ekspor turun dengan proporsi Yang lebih kecil daripada turunnya harga belangrikheid. Mekanisme bagaimana TOT dapat berpengaruh pada Waardering: tukar riil n basiese dapat dilihat dari sebuah mekanisme sederhana yaitu perbaikan TOT Akan meningkatkan aliran modale masuk Yang berasal dari perdagangan Yang Next dapat mengapresiasi Waardering: tukar riil Dan sebaliknya. Memburuknya TOT Akan mengakibatkan permintaan valuta asing meningkat sehingga Akan mendepresiasi Waardering: tukar riil. Terkait dengan Account produksi Yang diperdagangkan, Maka secara algemeen Waardering: tukar perdagangan komoditi (kommoditeit ruilvoet term of netto ruil ruilvoet) Negara & skaam; Negara berkembang cenderung mengalami kemerosotan dari waktu ke waktu. Salah Satu penyebab utamanya n basiese sebagian Besar term of bahkan ALLE kenaikan produktivitas Yang terjadi di Negara-Negara majú dialirkan ke para pekerjanya punte bentuk upah Dan pendapatan Yang lebih Tinggi, sedangkan sebagian Besar term of seluruh kenaikan produktivitas Yang berlangsung di Negara-Negara berkembang diwujudkan sebagai harga - harga Producten Yang lebih murah (Salvatore, 1996. 431). II.3. Waardering: Tukar Riil (Real wisselkoers) Dan Pasar Valas Setiap Negara memiliki sebuah Mata uang Yang menunjukkan harga-harga Barang Dan Jasa. Pengertian Waardering: tukar valuta asing n basiese & asymp; geld in terme van 'n ander nasie & raquo;; wisselkoers is die prys van een nasie & raquo s money.8710; & Asymp; Die nominale wisselkoers is gewoonlik bekend as die uitruil rate8710 ;. Menurut definisi tersebut Waardering: tukar diartikan sebagai harga suatu Mata uang terhadap Mata uang Negara gelê. Waardering: tukar nominale biasa disebut Waardering: tukar (wisselkoers) (Pugel, 2004). Menurut Mankiw, Waardering: tukar nominale n basiese harga betreffende dink dimana seseorang dapat memperdagangkan Mata uang suatu Negara dengan Mata uang Ander (Mankiw, 2000: 200). Dengan menggunakan suatu Indeks harga teller aan Indonesië (P), sebuah Indeks harga teller aan harga-harga di Luar Negeri (P *) Dan Waardering: tukar nominale Antara roepia dengan Mata uang asing (e), Akan dapat diukur Waardering: tukar riil keseluruhan Antara Indonesië dengan Negara - negara gelê sebagai berikut: Waardering: Tukar Riil = (e x P) / P * (nr III.3) Terdapat paling Niet 3 faktor Utama Yang mempengaruhi permintaan valuta asing. Pertama, faktor accept hier veilige betalings belangrikheid. Semakin Tinggi belangrikheid Barang Dan Jasa, Maka semakin Besar permintaan terhadap valuta asing sehingga Waardering: tukar Akan cenderung melemah. Kedua, faktor aliran modale keluar (kapitaal uitvloei). Semakin Besar aliran modale keluar, Maka semakin Besar permintaan valuta asing Dan pada kelanjutannya Akan memperlemah Waardering: tukar. Aliran modale keluar meliputi accept hier veilige betalings hutang penduduk Indonesië (Baik swasta Dan Regering) kepada pihak asing Dan penempatan Dana penduduk Indonesië ke Luar Negeri. Ketiga , Kegiatan spekulasi. Semakin banyak kegiatan spekulasi valuta asing yang dilakukan oleh spekulan, Maka semakin Besar permintaan terhadap valuta asing sehingga memperlemah Waardering: tukar Mata uang lokal terhadap Mata uang asing. Sementara itu, penawaran valuta asing dipengaruhi oleh dua faktor Utama. Pertama, faktor penerimaan hasil ekspor. Semakin Besar volume penerimaan ekspor Barang Dan Jasa, Maka semakin Besar Vrae valuta asing yang dimiliki oleh suatu Negara Dan pada lanjutannya Waardering: tukar terhadap Mata uang asing cenderung menguat term of apresiasi. Kedua, faktor aliran modale masuk (kapitaalinvloei). Semakin Besar aliran modale masuk, Maka Waardering: tukar Akan cenderung semakin menguat. Aliran modale masuk tersebut dapat berupa penerimaan hutang Luar Negeri, penempatan Dana jangka pendek oleh pihak asing (PORTFOLIO belegging) Dan Investeringen langsung pihak asing (direkte buitelandse belegging) (Simorangkir Dan Suseno, 2004: 6). II.4. finansiële Verdieping Ukuran dari perkembangan intermediasi finansieel biasanya digunakan pengukuran indikator van terme kuantitas, kualitas, dan efisiensi dari Jasa intermediasi finansieel (Calderon, 2002: 5). Terdapat beberapa indikator teller aan mengetahui seberapa Besar tingkat perkembangan Telekommunikasie finansieel Salah Satu diantaranya n basiese rasio Antara aset finansieel punte Negeri terhadap BBP (Muklis, 2005: 2). Menurut King as Levine (1993), & asymp; Finansiële verdieping beteken 'n toename in die geldvoorraad van finansiële bates in die ekonomie, is dit belangrik om 'n paar maatreëls van die wydste verskeidenheid van finansiële bates, insluitend money.8710 ontwikkel; Selain itu, King as Levine merancang 4 ukuran punte perhitungan perkembangan Telekommunikasie finansieel. Pertama, ukuran dari kedalaman Telekommunikasie finansieel n basiese rasio dari kewajiban lancar (vloeibare laste) van vraag sistem finansieel terhadap BBP. Kewajiban lancar punte Hal ini n basiese M3, Egter apabila M3 Niet bisa didapatkan Maka digunakan M2. Hal ini sejalan dengan IMF-punte databasis Internasionale Finansiële Statistiek as juga Slangor (1991: 11). Kedua , N basiese rasio dari deposito geld bank binnelandse bate dibagi dengan deposito geld bank binnelandse bate ditambah dengan sentrale bank binnelandse bate Yang menggambarkan institusi finansieel Yang lebih spesifik. Ketiga , Rasio Kredit dari Telekommunikasie swasta nie finansieel dibagi dengan totale Kredit domestik. Keempat, n basiese rasio Kredit Telekommunikasie swasta nie-finansieel dibagi dengan BBP. Dua Yang Vriende laaste ini menggambarkan ukuran kuangan Telekommunikasie Dan tingkat pinjaman Publik (King as Levine, 1993: 4). Use rasio M2 terhadap BBP sebagai indikator finansiële verdieping juga dibenarkan oleh King as Levine, (1993: 5). Semakin kecil rasio tersebut Maka semakin dangkal Telekommunikasie finansieel suatu Negara. Suatu Negara dikatakan memiliki Telekommunikasie finansieel Yang punte apabila M2 & gt; 20% van vraag BBP Dan dangkal apabila M2 & lt; 20% van vraag BBP (Aizenman Dan Crichton, 2006: 20). Resef disebutkan bahwa apabila terjadi gejolak pada Waardering: tukar akibat ruilvoet skok Maka Negara dengan Telekommunikasie finansieel Yang punte Akan mampu menstabilkan Waardering: tukarnya secara otomatis terme op mekanisme pasar. III. METODOLOGI Account data yang digunakan punte penelitian ini n basiese data sekunder as merupakan paneel data, mencakup periode 2000: Q1 - 2006: K4 as 6 Negara yakni Indonesië Dan 5 Negara Mitra handelsmerke utamanya yaitu; Verenigde State, Japannees, Hongkong, Singapore Dan Korea Selatan. Die beste bron van Utama data berasal dari Internasionale Finansiële Statistiek Yang diterbitkan oleh IMF. Teknik estimasi data paneel digunakan teller aan mengetahui seberapa Besar pengaruh internasionale reserwes jang digunakan punte rangka stabilisasi Waardering: tukar akibat ruilvoet skok. Selain itu model ini juga diperunakan teller aan melihat bagaimana peran finansiële verdieping suatu Negara punte stabilisasi Waardering: tukar ini. Model persamaan Yang diestimasi, Huidige ontwikkeling van vraag penelitian (Aizenman Dan Crichton, 2006), yakni: 1. Model internasionale reserwes versagting terme: 2. Model finansiële verdieping versagting terme: Dimana. RER n basiese Waardering: tukar riil (Real wisselkoers); ETOT n basiese efektifitas Waardering: tukar perdagangan Yang dinilai dari keterbukaan perdagangan (Handel Openheid) yang dikalikan dengan Waardering: tukar perdagangan (Algemene Handel); RES n basiese cadangan n Internasionale (Internasionale reserwes); FD n basiese kedalaman Telekommunikasie finansieel (Finansiële Verdieping); Ek n basiese crossection identifikasie; t n basiese tydreekse identifikasie; & Epsilon; dit n basiese Koefisien pengganggu (fout terme) 4. Varian pertama dari Teknik estimasi data paneel n basiese pendekatan saamgevoeg minste vierkant (PLS) yang secara sederhana menggabungkan seluruh data tyd deel reeks Dan kruis as kemudian mengestimasi model dengan menggunakan Metode gewone minste vierkant (OLS) 5. Pendekatan kedua n basiese vaste effek model (FEM) Yang memperhitungkan kemungkinan perbedaan onderskep Antar indi Yang ditunjukkan dengan kehadiran & Alpha, ek pada persamaan (III.6). Secara teknis, model dengan vaste effek menambahkan skynveranderlikes sebanyak N-1 Buah Ketika terdapat N indi. Pendekatan ketiga n basiese ewekansige effek model (REM) yang dapat memperbaiki efisiensi Proses minste vierkant dengan memperhitungkan fout dari tydreekse Dan deursnit. Berbeda dengan FEM, model REM memperlakukan onderskep sebagai ewekansige veranderlike dengan rata-rata & alfa; dengan stokastik terme & epsilon; dit. Model ewekansige effek n basiese variasi dari estimasi veralgemeen minste vierkant (GLS). Model data paneel teller aan Masinga-Masinga Varian Teknik tersebut n basiese sebagai berikut (Gujarati, 2003: 640): a. Saamgevoeg Minste Square b. vaste Effek c. ewekansige effek Pada dasarnya Use Metode data paneel memiliki beberapa keunggulan (Widarjono, 2005: 254). Pertama , Paneel data mampu memperhitungkan heterogenitas indi secara eksplisit dengan mengijinkan veranderlike spesifik indi. Kemampuan mengontrol heterogenitas 4 definisi operasional veranderlike lebih detail dapat dilihat dilampiran IV. A. 5 Alles: Baltagi 2002; Gujarati, 2003; Maddala; 1993; Pindyck Dan Rubinfeld, 1998. individue nie ini pada gilirannya menjadikan data paneel dapat digunakan teller aan menguji Dan membangun model perilaku Yang lebih Kompleks. Kedua, Jika efek spesifik signifikan berkorelasi dengan veranderlike penjelas Ander, of Use paneel data Akan mengurangi masalah weggelaat veranderlikes secara substansial. Ketiga , Deursnit data paneel mendasarkan diri pada observasi Yang berulang-ulang (tydreekse), sehingga Metode data paneel cocok teller aan digunakan sebagai studie van dinamiese aanpassing. Keempat, tingginya Vrae observasi memiliki implikasi pada data Yang lebih informatif, lebih variatif, kolinearitas Antar veranderlike Yang semakin berkurang Dan peningkatan derajat kebebasan (mate van vryheid), sehingga dapat diperoleh hasil estimasi Yang lebih efisien. Kelima, data paneel dapat digunakan teller aan mempelajari model-model perilaku Yang Kompleks. Keenam, paneel data dapat meminimalisir vooroordeel Yang mungkin ditimbulkan oleh agregasi data indi. Keunggulan-keunggulan tersebut diatas memiliki implikasi pada Niet diperlukannya pengujian asumsi klasik punte model data paneel, sesuai APA yang ada punte beberapa Literatur yang digunakan punte penelitian ini6. Punte estimasi Next sebagai persyaratan estimasi regresi data paneel, perlu di en kies of Use Antara saamgevoeg minste vierkant, ewekansige effek model term of vaste effek model. Ketiga model tersebut Akan berbeda punte intrepetasi Next sehingga perlu dilakukan pemilihan model teller aan memperoleh estimasi Yang efisien sesuai dengan Use regresi data paneel. Pertama Uji statistieken F digunakan teller aan memilih Antara Metode PLS tanpa veranderlike dummy term of memilih vaste effek. Kedua Uji Lagrange vermenigvuldiger (LM) digunakan teller aan memilih Antara OLS tanpa veranderlike dummy term of memilih ewekansige effek. Terakhir , Teller aan memilih Antara Vaste Effek Model (FEM) term of ewekansige effek Model (REM) digunakan Uji Yang dikemukakan oleh Hausman. Jika data tyd deel reeks lebih Besar dibandingkan data kruis Maka Teknik efek acak (REM) Minder tepat term of Niet dapat dipakai teller aan mengestimasi suatu model (Telisa, 2004: 30) 7. Punte model penelitian ini Teknik ewekansige effek Model (REM) Niet dapat digunakan, Karena pada penelitian ini Vrae tydreekse (28 tydreekse) lebih Besar dibandingkan dengan Vrae deursnit (6 deursnit). Oleh SEBAB itu pemilihan Teknik estimasi punte penelitian ini hanya memilih diantara dua Teknik estimasi yaitu PLS (saamgevoeg Minste Square) term of FEM (Vaste Effek Model). Hasil pengujian menyarankan Use Model Vaste Effek (onbeperkte) punte penelitian ini. 6 Alles: Maddala, 1998; Pindyck Rubinfeld, 1991; Greene, 2003; Gujarati, 2003; Widarjono 2005. 7 Ibid IV. HASIL DAN ANALISA IV.1. Model internasionale reserwes Versagtende Terme Berdasarkan hasil pengolahan data-punte tabel III.1. koefisien determsinasi model internasionale reserwes Versagtende Terme teller aan keseluruhan Negara n basiese sebesar 0.999602 sedangkan teller aan estimasi spesifik Masinga-Masinga Negara n basiese sebesar 0,999845. Artinya variasi veranderlike Onafhanklike punte model tersebut mampu menjelaskan variasi dari veranderlike dependen kedua model tersebut Masinga-Masinga sebesar 99,96% as 99,98%. Secara simultaan, veranderlike-veranderlike yang digunakan punte estimasi keseluruhan maupun estimasi spesifik memiliki pengaruh Yang signifikan, kondisi tersebut dapat diketahui dari Waardering: Fyang Masinga-Masinga sebesar 57441,05 Dan 57032,28. Waardering: tersebut melebihi Waardering: Kritis Yang dipersyaratkan sesuai dengan F-tabel hingga Taraf signifikansi 1%. Dengan demikian Waardering: F & gt; Fyang berarti H ditolak. Secara parsial sebagaimana terdapat punte tabel dibawah menunjukkan pengaruh Masinga-Masinga veranderlike bebas Yang signifikan terhadap veranderlike Waardering: tukar riil (veranderlike dependen) pada estimasi secara keseluruhan. Egter teller aan estimasi spesifik Masinga-Masinga Negara hanya veranderlike effektiewe ruilvoet Indonesië, reserwes versagting terme Indonesië, Korea Dan Amerika Yang signifikan secara statistieken mempengaruhi vriabel reële wisselkoers. Die beste bron: Hasil pengolahan woordenlijst: * = Signifikan 1%; ** = Signifikan 5%. Dari estimasi secara keseluruhan punte tabel diatas terlihat bahwa pengaruh effektiewe ruilvoet (ETOT) terhadap reële wisselkoers (RER) n basiese positif. Temuan empiris ini Niet sesuai dengan teori yang digunakan punte penelitian, yaitu diharapkan bernilai negatif.


No comments:

Post a Comment